Sabtu, 08 Oktober 2016

Review Jurnal : Jurnal Teknologi, Volume. 1 Nomor 2 , Desember 2008, 212 – 218



Sistem Pakar  Diagnosis Kerusakan Mesin Mobil Panther
Berbasis Mobile

BAB 1. Abstrak
            Mobil sering kali mengalami permasalahan terutama untuk mobil-mobil untuk tahun lama, biasanya pemilik baru menyadari kerusakan setelah mobil tidak dapat beroprasi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu mobil membutuhkna perawatan secara berkala. Dalam hal ini yang mendorong saya untuk mencari jurnal tentang sistem pakar untuk mengatasi kerusakan pada mobil, contoh mobil yang saya ambil yaitu Panther.
            Sistem pakar yang akan di buat berbasi mobile sehingga memudahkan para pemilik mobil untuk mengoprasikannya, dengan sistem yang sederhana, pada kali ini saya membahas jurnal yang dibuat oleh Uky Yudatama (Dosen Teknik Informatika fakultas Teknik Univ. Muhammadiyah Magelang), dengan membahas jurnal yang telah disampaikan beliau saya harap penelitian yang dilakukan beliau dapat bermanfaat.

BAB 2. Pendahuluan
           
Sistem Pakar adalah salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh banyak pakar ke dalam suatu area pengetahuan tertentu sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik dalam hal ini adalah permasalahan pada kinerja mesin Panther.

Kerusakan pada mesin mobil terjadi akibat kelalaian dalam melakukan perawatan. Pemilik mobil baru menyadari kerusakan setelah mobil tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu dalam penggunaan mobil kemungkinan besar membutuhkan perawatan berkala. Dengan cara mendeteksi kerusakan apa yang terjadi pada mobil. Misalnya, jika mobil bersuara berisik dan tidak mempunyai gambaran mengapa hal tersebut terjadi, hal inilah yang mendorong pembangunan sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan mesin mobil.

Penyampaian informasi dilakukan menggunakan perangkat mobile dengan meminta request dari user. Request tersebut akan diproses dalam sistem kemudian hasilnya akan dikirim lagi ke user dengan ditampilkan pada layar perangkat mobile. Diharapkan sistem ini mampu memberikan informasi yang optimal dari timbal balik user dan sistem.
Uraian di atas menjadi latar belakang pertimbangan bagi peneliti untuk membuat judul “ Sistem Pakar untuk Diagnosis

BAB 3. Ringkasan Jurnal
Pada jurnal ini tahapan yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi ini diantaranya  :
1.       Rancangan Sistem
2.       Basis Pengetahuan
3.       Basis data
4.       Interface
5.       Mekanisme inferensi
6.       Pengujian sistem

BAB 4. Tinjauan Pustaka
Pada Jurnal yang saya gunakan menggunakan daftar pustaka sebagai berikut :
1. Syarif, Iwan dan Badriyah, Tessy. 2002. Pembuatan Alat Bantu Ajar Sistem Pakar dengan Teknik Inferensi Backward Chaining. Surabaya.
2. Hakim, Lukmanul dan Musalini, Uus. 2005. 150 Rahasia dan Trik Menguasai PHP. Jakarta : PT Gramedia.
3. Wardhani Dyah, Paramita. 2004. Proyek Akhir “Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Stadium Penyakit Kanker”. Surabaya
4. Seto, Rahdian 2005. ProyekAkhir “Sistem Pakar Untuk Deteksi Penyakit Pada Daerah Mulut”. Surabaya.
5. Staf Pengajar Ilmu Kedokteran Anak. 1985. Buku Kuliah 3 : Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
6. Nurhadi, Tyasno. 2003. Pemrograman WML dan WMLS : Hadirkan Diri Anda di Mobile Internet.Yogyakarta : Andi.
7. ...........................2003. Panduan Praktis Pengembangan Program WAP .Yogyakarta : Andi dan Semarang : Wahana Komputer.
8. ............................Informasi Mengenai Sistem Pakar. www.iel.ipb. ac.id/agrinetmedia/modul/aplikasi/spdt/isi/infoSP.htm.
9..................SistemPakar.www.iel.ipb.ac.id/agrinetmedia/ modul/aplikasi/servercabai/pakar.htm
10. ...........................WML Scripting Tips and Integration with PHP. www.developer.com.

BAB 5. Pembahasan

Rancangan Sistem
Di dalam tahap rancangan ini semua permasalahan yang saling berelasi atau berhubungan akan diformulasikan sesuai dengan software/ bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk memaparkan hubungan relasional tersebut sesuai dengan bentuk format yang digunakan oleh sistem analisa.

Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan memperoleh pengetahuan dari pakar dan atau sumber dokumen lainnya. Pengetahuan yang masih menggunakan bahasa alami ini harus dibawa ke bahasa yang dimengerti komputer. Tahap pengembangan basis pengetahuan meliputi :
a. Mendefinisikan kemungkinan penyelesaian. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah menentukan domain pengetahuan ke dalam daftar kemungkinan penyelesaian jawaban, pilihan atau rekomendasi lain.
b. Mendefinisikan data masukan. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah identifikasi dan mendaftar semua data yang diperlukan sistem.
c. Pengembangan garis besar. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah menambah domain penyelesaian dan data masukan yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan dalam menulis aturan.
d. Menggambar pohon pengetahuan, dalam tahap ini yang dilakukan adalah membuat kontruksi sebuah pohon keputusan dan pencarian.
e. Membuat matrik akuisisi pengetahuan. Dalam hal ini yang dilakukan adalah membuat akuisisi basis pengetahuan pengetahuan berbentuk sebuah matrik.
f. Pengembangan software, dalam hal ini yang dilakukan adalah menulis basis pengetahuan yang sudah ada dan siap digunakan kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer

Antarmuka (User Interface)
User interface merupakan bagian dari sistem pakar yang digunakan sebagai media atau alat komunikasi antar user dan sistem. Di dalam user interface ini dibedakan dua user :
• User umum adalah user yang menggunakan sistem pakar ini untuk mencari informasi dari gangguan-gangguan yang dialami atau sekedar mencari informasi jenis-jenis kerusakan mesin pada Isuzu Panther beserta gejalanya.
• User administrator adalah user yang bertugas untuk melakukan proses editing penambahan dan perawatan data di dalam sistem pakar jika diperlukan perubahan.

Mekanisme Inferensi
Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penelusuran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi satu sampai kondisi aturan itu benar.
Secara umum ada dua teknik utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan, yaitu penulusuran maju (forward chaining) dan penulusuran mundur (backward chaining).

Implementasi Sistem
Sistem yang telah diperbaiki akan diuji kembali sampai sistem itu benar-benar lengkap dan akurat serta layak digunakan
Dari desain homepage sistem yang telah kita buat sebelumnya, maka dapat kita implementasikan seperti beberapa contoh tampilan berikut :
Berikut ini adalah spesifikasi perangkat lunak sebagai sistem pendukung aplikasi yang dibuat :
       Apache version 1.3 yang meliputi Apache sebagai web servernya, PHP untuk bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai databasenya.
       Openwave V7simulator version 7.0.107 keluaran Openwave System, Inc. Sebagai emulator WAP sebelum dijalankan ke perangkat mobile yang sesungguhnya.

Pengujian Sistem
Saat user mengakses alamat URL yang di sebutkan di atas, maka akan mengakses halaman utama. Selanjutnya, akan berada pada halaman login agar sistem dapat mengetahui user yang aktif dan apa yang ingin di lakukannya. Sebagai user umum, sebaiknya memilih link Umum karena jika kita memilih link Adminstrator maka akan terdapat autentifikasi yang hanya diketahui oleh admin saja.
Selanjutnya, akan dihadapkan pada menu utama user dengan pilihan Sebab Kerusakan, Macam Kerusakan dan Alamat Bengkel Isuzu.
Perlu diketahui, bahwa dengan memilih menu Sebab Kerusakan , informasi yang didapatkan adalah representasi dari metode Forward Chaining. Sedangkan menu Macam Kerusakan, informasi yang didapatkan adalah representasi dari metode Backward Chaining. Dan menu Alamat Bengkel Isuzu adalah menu yang menampilkan informasi alamat bengkel Isuzu yang terletak di beberapa daerah di Indonesia.

BAB 6. Daftar Pustaka

Jurnal Teknologi, Volume. 1 Nomor 2 , Desember 2008, 212 – 218




Sabtu, 01 Oktober 2016

Tugas Interaksi Manusia dan Komputer



 

Keterkaitan antara Interaksi Manusia dan Komputer dengan film Ex Machina
 

           Interaksi yang kita tau pada umumnya antara manusia dengan komputer biasanya berupa perintah input dan tanggapan dari komputer berupa output, seiring perkembangan zaman karena pada dasarnya computer berasal dari kemampuan manusia itu sendiri, Banyak orang yang mengembangkan nya, tidak hanya mengetik perintah kini manusia dapat berinteraksi dengan computer melalu suara,wajah,dll ini dikarenakan teknologi computer vision (sensor) yang makin berkembang, Perkembangan sistem cerdas dan kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) pun tak kalah menarik.
            Film ini menceritakan bagaimana perkembangan kecerdasan buatan berupa bentuk manusia yang memiliki pola pikir dan perasaan, namun sayangnya perasaan pun tidak dapat dibuat, bisa di bilang ini hanya pembuatan perasaan yang di manipulasi untuk kepentingan robot itu sendiri, yang amat disayangkan dalam film ini menurut saya adalah bagaimana seorang manusia bisa terbawa perasaan oleh robot.
          Kembali dengan keterkaitannya dengan Interaksi Manusia film ini cukup menggambarkan bagaimana cara robot berinteraksi layaknya bukan seperti robot lagi yang hanya mendapat perintah lalu dikerjakan atau di setting hanya mampu melakukan tugas tugas yang terbatas. Robot yang diceritakan pada film ini sangat complex bagaimana ia bisa mengatur emosi nya tergantung dengan lawan bicaranya, bagaimana pemilihan kata, intonasi suara, hingga mimik wajah pun membuat robot ini terlihat sangat nyata, kemungkinan robot ini dapat di buat pun menurut saya itu mungkin entah butuh berapa tahun lagi, tapi pada intinya posisi manusia tidak dapat tergantikan.